lawakan lucu

lawakan lucu

Lawakan Lucu Part IV

lawak indonesia ngakak
Lawakan Lucu Part IV

Salam Sejahtera bagi kita semua semoga selalu diberikan kesehatan serta prima dalam menjalankan aktivitas sehari-hari cieilah baku banget gan hehe sory sory gan ...hehe sekarang saya akan membuat cerita lucu gan ayok gan ......langsung aja hehe...

Cerita Marahan Sama Istri:
 Sudah dua hari Edwin marahan sama istrinya. Kalau sudah marahan begini, biasanya mereka tidak saling tegur, apalagi saling bicara. Memasuki hari kelima marahan, Edwin tetap enggan bicara, apalagi istrinya tetap ogah ngomong.

Tapi celakanya besok pagi Edwin ada janji penting. Artinya, besok dia harus bangun pagi. Padahal Edwin paling sulit bangun pagi. Karena mereka masih marahan, sedangkan besok harus bangun pagi, maka dia cari akal bagaimana caranya supaya istrinya mau membangunkannya, tapi tanpa harus berbicara dengan istrinya.

Edwin mengambil secarik kertas dan ditulisnya pesan untuk istrinya, "Besok pagi saya ada rapat, tolong bangunin jam 6!". Diletakkannya kertas itu di atas meja rias istrinya, kemudian dia langsung tidur. Ketika keesokan paginya ia bangun, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Alangkah murkanya Edwin, karena ia tidak dibangunkan istrinya.

Masih dalam keadaan kecewa dan emosi, ia menghampiri meja rias istrinya. Di situ ia menemukan secarik kertas yang sudah ditulis istrinya, "Bangun ... bangun, sudah jam 6 pagi!!"

Kelebihan Wanita:
 Suatu saat seorang anak perempuan bertanya pada ibunya.

Anak : "Bu, apa sih kelebihan wanita itu?"
Ibu : "Ah, belum saatnya nak..."
Anak : "Nggak mau... nggak mau... pokoknya jawab !!!"
Ibu : "Nanti aja, kalo kamu udah kelas 6"
Anak : "Yaaaah ibu!!"

Waktu berlalu, si anak sekarang sudah kelas 6. Tanpa diduga oleh si Ibu, anaknya menanyakan kembali kelebihan wanita.

Anak :"Seperti janji Ibu 2 tahun lalu, apa sih kelebihan wanita itu ?"
Ibu : "Ya, kayak kamu itu! Ngotot !"

Celana Dalam: Suatu saat seorang gadis lugu bernama Ririn baru pulang dari sekolah dengan wajah yang bingung. Lalu dia bicara dengan ibunya.

Ririn: "Bu kok tadi di sekolah teman-teman laki ngeliatin kolong meja tempat Ririn duduk, kenapa ya ?"

Ibu: "Biasanya sih anak laki-laki kalau ngeliatin kolong meja yang didudukin anak perempuan mungkin mereka ngintipin celana dalam Kamu."

Ririn: "Ngintipin celana dalam? Waaah untung Ririn tadi lupa pake celana dalam

Ibu: "?????????"

Cerita Sekretaris Baru: Gue punya sekretaris baru, cantiik, kinyis-kinyis, maklumlah fresh graduated. Sebagai orang baru, dia cukup bisa diandalkan, semua tugas tugas dapat diselesaikan dengan baik, tanpa perlu petunjuk dan pengarahan.

Cuma satu yang sedikit mengesalkan [untung ketutup ama kinyis-kinyisnya], dia nggak pernah mau menjawab telpon. Akhirnya dengan sedikit nggak enak aku tegur, agar dia mau mengangkat telpon kalau telpon berdering.

Dengan polosnya dia jawab, "Boss, aku khan baru disini, semua keluarga, kenalan dan temen-temen belum ada yg tahu nomor telpon kantor ini. Jadi kalo ada telpon berdering, pasti bukan buat saya."

Cerita Tidur Satu Ranjang: Seorang karyawan yang alim bersama-sama seorang karyawati sekantornya yang ketus tapi malu-malu butuh, ditugaskan dinas keluar kota. Dalam perjalanan mereka, sampailah disatu kota kecil yang hanya tersedia 1 losmen saja.

Apa mau dikata kamar tidurnyapun cuma 1 yang kosong, ya mau tak mau akhirnya sepasang insan itu tidur diranjang yang sama, saat sebelum tidur, karyawati itu memasang benang halus tepat di-tengah2 ranjang itu sambil berkata, "Kalau engkau melewati benang ini, kamu tak pantas sebagai manusia."

"Lalu pantasnya apa?" tanya rekan prianya. "Pantasnya BINATANG, tahuuu........" kata si wanita ketus. Malam itu berlalu, besok paginya karyawati itu memeriksa pakaian tidurnya yang tetap rapi dan melihat benang itu tak bergeming apalagi sampai putus, selanjutnya dia bilang, "Malahan sebagai binatang kamu juga TAK PANTAS."

"Lho kok ngomongnya gitu, jadi pantasnya APA, hayo jawabbb......," kata si pria dengan nada tinggi. "Pantasnya sebagai PATUNG di MUSIUM LILIN, tahuuu........"

0 Response to "Lawakan Lucu Part IV"

Post a Comment